Berita

Segel Plastik: Proses Pembuatan Plastik

Salah satu hasil inovasi teknologi bahan dalam bidang kimia adalah plastik. Plastik adalah suatu bahan yang dikenal memiliki sifat-sifat serba guna, variasi lentur, awet dan tahan lama, serta biaya produksi yang murah. Dengan meniru bahan serupa yang alami kemudian berkembang bahan plastik sintetis dari berbagai jenis senyawa. Plastik pada awalnya diproduksi dari bahan alam seperti kolagen, getah atau selulosa termodifikasi, namun saat ini mayoritas dibuat dari bahan sintesis menggunakan reaksi polimerisasi. Mengingat sifat-sifat tersebut maka dapat kita jumpai kalau plastik saat ini dijumpai ada di mana-mana. Industri plastik tumbuh berkembang sangat pesat untuk menyediakan kebutuhan plastik sintesis yang diperlukan bagi manusia. Hampir kebanyakan produk di sekitar kita saat ini memiliki kandungan bahan plastik. Penggunaan plastik saat ini diketahui lebih dari 40% untuk keperluan packaging (pengemasan) dan sisanya adalah untuk aplikasi bangunan dan konstruksi, tekstil, produk consumer, sarana transportasi, peralatan listrik dan lain sebagainya. Segel Jakarta/ Segel Tangerang/ Segel Plastik/ Segel Plastik Tahan Lama/ Segel Plastik Kuat. Cari tahu lebih lanjut mengenai Segel Keamanan.

Plastik merupakan polimer; rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik umumnya terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Proses pembuatan plastik adalah penglelehan bijih plastic dengan metode injection molding, kemudian melakukan ekstrusi dengan orifice, selanjutnya melakukan percetakan (Thermoforming), tahap terakhir adalah proses blow molding.

1.     Injection molding

Mesin injeksi molding tercatat telah dipatenkan pertama kali pada tahun 1872 di Amerika Serikat untuk memproses celluloid. Berikutnya pada tahun 1920-an di Jerman mulai dikembangkan mesin injeksi molding namun masih dioperasikan secara manual di mana pencekaman mold masih menggunakan tuas. Tahun 1930-an ketika berbagai macam resin tersedia dikembangkan mesin injeksi molding yang dioperasikan secara hidraulik. Pada era ini kebanyakan mesin injeksi moldingnya masih bertipe single stage plunger. Pada tahun 1946 James Hendry membuat mesin injeksi molding tipe single-stage reciprocating screw yang pertama. Mulai tahun 1950-an relay dan timer mulai digunakan untuk pengontrolan proses injeksi nya.

 

Injeksi molding adalah metode pembentukan material termoplastik di mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air sehingga mengeras. Meskipun banyak variasi dari proses dasar ini, 90 persen injeksi molding adalah memproses material termoplastik. Injection molding mengambil porsi sepertiga dari keseluruhan resin yang dikonsumsi dalam pemrosesan termoplastik. Sekarang ini bisa dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-barang dari plastik yang dibuat dengan cara injeksi molding, misalnya pesawat telepon, printer, keyboard, mouse, rumah lampu mobil,dashboard, reflektor, roda gigi, helm, televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.

 

Proses sebagai berikut: Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) di mana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulis yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.

 

Jendela proses atau juga disebut Molding Area Diagram adalah sebuah indikator seberapa jauh kita bisa memvariasikan proses dan masih bisa membuat produk yang memenuhi syarat. Idealnya jendela proses cukup lebar sehingga bisa mengakomodasi variasi alami yang terjadi selama proses injeksi. Jika jendela proses terlalu sempit maka ada risiko menghasilkan produk yang cacat akibat variasi proses injeksi berada di luar jendela. Jendela proses berbeda-beda untuk tiap resin karena masing-masing resin memiliki titik leleh (temperatur transisi gelas, Tg) yang berbeda-beda. Segel Jakarta/ Segel Tangerang/ Segel Plastik/ Segel Plastik Tahan Lama/ Segel Plastik Kuat. Cari tahu lebih lanjut mengenai Segel Keamanan.

 

Jika temperatur proses terlalu rendah maka ada kemungkinan material tidak meleleh dan jika meleleh maka viskositasnya sangat tinggi sehingga memerlukan tekanan injeksi yang sangat tinggi. Jika tekanan injeksi terlalu tinggi maka akan menimbulkan flash atau burr pada garis pemisah cetakan akibat gaya pencekaman lebih kecili dari tekanan injeksi. Dan jika temperatur proses terlalu tinggi maka material akan mengalami kerusakan atau terbakar.

 

Mesin injeksi molding

Komponen utama

a.     Unit injeksi - bagian dari mesin injeksi molding yang berfungsi untuk melelehkan material plastik, terdiri dari hopper, barrel dan screw.

b.     Mold - bagian dari mesin injeksi molding di mana plastik leleh dicetak dan didinginkan

c.     Unit pencekam - bagian dari mesin injection yang berfungsi untuk mencekam mold pada saat penginjeksian material ke dalam cetakan sekaligus menyediakan mekanisme pengeluaran produk dari mold

Jenis-jenis mesin injeksi molding

a.     Berdasarkan metode pencekaman cetakan

1)    pencekam toggle

2)    pencekam hidraulis

b.     Berdasarkan proses pelelehan bijih plastik

1)    single-stage plunger

2)    two-stage screw-plunger

3)    single-stage reciprocating-screw

c.     Berdasarkan tonase - Mesin injeksi molding dibedakan berdasarkan besarnya gaya pencekaman maksimum yang bisa diberikan. Kisarannya mulai dari 5 ton untuk menghasilkan produk seberat 10 gram sampai dengan 5000 ton untuk menghasilkan produk seberat 50 kilogram

 

2.     Ekstrusi

Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Segel Jakarta/ Segel Tangerang/ Segel Plastik/ Segel Plastik Tahan Lama/ Segel Plastik Kuat. Cari tahu lebih lanjut mengenai Segel Keamanan.

Proses

a.     Logam - Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan penampang die.

b.     Plastik - Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.

Variasi dari ekstrusi plastik

a.     blown film

b.     flat film and sheet

c.     ekstrusi pipa

d.     ekstrusi profil

e.     pemintalan benang

f.       pelapisan kabel

 

3.     Pembentukan termal

Pembentukan termal (Inggris: Thermoforming) adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold. Plastik termoset tidak bisa diproses secara pembentukan termal karena pemanasan tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya saling bersilangan. Contoh produk yang diproses secara pembentukan termal adalah nampan biskuit dan es krim.

Jenis-jenis pembentukan termal

a.     Pembentukan termal vakum

Pembentukan termal vakum adalah proses manufaktur di mana lembaran plastik yang sudah dipanaskan diisap ke dalam rongga cetakan (mold). Pengisapan dilakukan dengan cara membuat kondisi vakum (hampa udara) di dalam rongga cetakan. Pengisapan udara dilakukan melalui lubang-lubang kecil berdiameter 0,8 sentimeter [1] yang terdapat dalam rongga cetakan oleh sebuah pompa berkekuatan besar sehingga proses tersebut bisa dilakukan dengan cepat. Proses termal vakum dipakai untuk membuat benda-benda berongga dalam ukuran besar seperti bathub dan dinding bagian dalam lemari es.

Proses:

1)    Pembentukan lembaran plastik

Lembaran plastik yang biasa dipakai dalam proses pembentukan termal vakum adalah ABS dan HIPS. Lembaran ABS atau HIPS tersebut diekstrusi dengan ketebalan dan ukuran tertentu tergantung dari kedalaman rongga, lebar dan panjang benda yang akan dibuat. Semakin dalam benda yang dibuat maka dibutuhkan lembaran plastik yang semakin tebal untuk mengatasi penipisan.

2)    Pemanasan awal

Pemanasan awal dibutuhkan agar lembaran plastik melunak dan mudah diisap. Pemanasan yang kurang akan membuat lembaran plastik tidak terbentuk sesuai kontur permukaan rongga cetakan.

 

3)    Pembentukan

Pembentukan dilakukan dengan jalan mengisap udara yang terdapat dalam rongga cetakan sehingga menjadi vakum. Kondisi vakum mengakibatkan lembaran plastik terisap dan menempel pada permukaan rongga cetakan. Pendinginan dilakukan dengan memberikan hembusan udara sehingga produk terbentuk permanen.

 

4)    Pemotongan

Pemotongan (trimming) dibutuhkan untuk menghilangkan lembaran sisa yang terdapat pada produk. Lembaran sisa merupakan kelebihan bahan yang diperlukan untuk memegang lembaran plastik pada saat proses pembentukan. Proses pemotongan dilakukan di stasiun kerja atau mesin yang berbeda karena membutuhkan ruang dan tekanan besar serta mekanisme berbeda.

 

b.     Pembentukan termal tekanan

c.     Pembentukan termal mekanik

 

4.     Blow molding

Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) di mana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.

a.     Parison diekstrusi dari atas ke bawah di antara rongga cetakan (mold)

b.     Cetakan menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan

c.     Parison dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding cetakan dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan

d.     Produk didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan

Segel Jakarta/ Segel Tangerang/ Segel Plastik/ Segel Plastik Tahan Lama/ Segel Plastik Kuat. Cari tahu lebih lanjut mengenai Segel Keamanan.

Terdapat banyak kelebihan dari barang yang berbahan plastik yang membuat manusia sering menggunakannya dalam kebutuhan. Berikut kelebihan barang dari plastik.

1.     Bahan plastik adalah bahan yang kuat, tetapi ringan.

2.     Menjadi isolator pada alat masak yang terbuat dari plastik karena menghambat panas.

3.     Plastik termasuk benda yang fleksibel karena dapat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk/benda/produk dengan beragam kegunaan.

4.     Daya tahan barang dari plastik akan lebih awet dan tahan lama.

5.     Barang dengan bahan plastik harganya lebih terjangkau.

6.     Perawatannya sangat mudah, sehingga tidak perlu repot-repot membersihkannya dengan pembersih khusus.

7.     Tidak terdapat unsur logam, sehingga aman dan tidak akan berkarat.

8.     Barang atau produk dari plastik memiliki beragam variasi warna.

9.     Barang dari plastik juga tahan terhadap aliran listrik, sehingga dapat dijadikan sebagai pengaman pada benda-benda yang dapat menghantarkan listrik.

 

Selain kelebihan, barang atau produk dari plastik juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya unsur pembentuk plastik itu sendiri. Berikut kekurangan barang atau produk plastik yang perlu diketahui agar tidak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengganggu kesehatan.

1.     Bahan plastik sulit untuk diurai, sehingga dapat menyebabkan tumpukan sampah.

2.     Apabila dibuang sembarangan, barang atau produk dari plastik dapat menyumbat saluran air atau selokan dan mengotori laut, sehingga mengganggu kehidupan hewan-hewan laut dan dapat menyebabkan banjir saat hujan deras.

3.     Barang yang terbuat dari bahan plastik terdapat bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan.

4.     Meski tahan terhadap karat, produk dari plastik tidak tahan terhadap jamur, terutama apabila barang atau produk tersebut diletakkan pada suhu yang lembap dan tertutup.

5.     Tidak semua plastik dapat menghantarkan panas dengan baik, sehingga ada beberapa jenis barang yang mudah meleleh, bahkan berubah bentuk.

Teknologi dan industri plastik saat ini sebenarnya sudah mengakomodir produk plastik yang relatif ramah lingkungan. Kita mengenal beberapa jenis plastik dengan sifat dapat didaur ulang. Produk-produk plastik ini kita kenal dengan pencantuman simbol 3R dengan kode 1-7.

1.     Kode plastik 1 untuk jenis Polyethylene Terephthalate (PETE) dan biasa digunakan untuk produk botol air minum dalam kemasan.

2.     Kode 2 adalah untuk jenis plastik High-Density Polyethylene (HDPE) yang biasa digunakan untuk botol deterjen atau shampoo.

3.     Kode plastik 3 adalah untuk Polyvinyl Chloride (PVC) yang umum dijumpai pada produk pipa, kusen jendela, botol non-makanan, mainan anak-anak, kursi plastik, atau komponen otomotif.

4.     Kode 4 adalah plastik Low-Density Polyethylene (LDPE) dan biasa untuk kantong plastik, tempat makanan, atau botol dispenser.

5.     Kode plastik 5 berupa jenis Polypropylene (PP) dan biasa digunakan pada tutup botol, tempat makanan (piring atau mangkuk), botol-botol obat dan botol minuman bayi.

6.     Kode plastik 6 adalah plastik polystyrene (PS) biasa kita kenal sebagai styrofoam.

7.     Kode 7 adalah untuk plastik lain seperti san (styrene acrylonitrile), abs (acrylonitrile butadiene styrene), pc (polycarbonate) dan nylon. Plastik kode 7 ini digunakan untuk peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik, plastik kemasan, suku cadang otomotif. Plastik-plastik tersebut dapat didaur ulang dengan proses tertentu.

jika anda tertarik dengan segel plastik anda dapat mengunjungi website perusahaan kami, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai segel, anda juga bisa mengetahui produk-produk yang kami jual.